Wednesday, January 27, 2010

Ubah Anak Jadi Juara

Giliranmu! Catur Ubah Anak Jadi Juara

JAKARTA - Saat pelatih catur tersohor asal Inggris Charles Wood memasuki ruang kelas di pusat kota Bradford, Inggris, ia telah menyiapkan diri untuk pertempuran. "Saya bertanya pada anak-anak, "Menurut kalian apakah catur itu?'," tutur Charles. Paling sering ternyata mereka menjawab, " 'Itu hal membosankan', atau 'Itu permainan hanya untuk para ahli'.
Tak lama setelah mendengar seluruh jawaban, segera Charles berkata, "Bukan. Ini adalah perang. Saya menjelaskan benteng, prajurit, pertempuran,". Membutuhkan sedikitnya 15 menit untuk menuturkan, dan Charles dapat menohok para siswa tentang permainan yang ia yakini dapat merubah hidup, menyalurkan agresi ke bentuk kompetisi sehat, meningkatkan prestasi akademik dan bahkan menambah rasa percaya diri.

Menurut pengalaman Charles, banyak anak yang dilatihnya sering berasal dari keluarga berantakan, atau sekolah dengan aturan keras, dan permainan sering kali mengenalkan aturan dan nilai-nilai yang semakin gagal diterapkan masyarakat.

Bagi anak dengan gangguan perkembangan mental, catur sering kali membuktikan adanya bakat khusus. Anak dengan autisme misal, sering kali sulit memfokuskan pandangan, dengan catur mereka menjadi lebih terpusat, sementara masalah perilaku seperti yang dialami ADHD telah membuat permainan itu menambah rentang waktu konsentrasi mereka.

"Catur memiliki aturan dan etika yakni menunggu dan mengamati perilaku lawan saat bermain, sebab semua langkah memiliki konsekuensi. Sementara aturan dalam catur adalah hal yang bertolak belakang pada anak-anak yang sulit memperhatikan dan sulit belajar menunggu giliran. Catur mengajari mereka untuk itu, dan anak-anak dengan gangguan perkembangan pun akan dilataih belajar mengaplikasikan seumur hidup mereka.

Riset terhadap anak-anak sekolah dasar dan kanak-kanak yang dilakukan oleh Universitas Aberdeen, Inggris menemukan catur dapat meningkatkan kemampuan matematis dengan angka, kemampuan memahami komprehensif dan mendorong tingkat motivasi. Charles sendiri meyakini lebih dari itu. "Ini bukan sekedar mengajari catur, ini juga tentang mengajari anak untuk belajar, sejarah, matematika, logika. Ini tentang sebuah cerita lengkap," ujarnya/

Berikut contoh kisah seorang anak yang terbantu oleh catur usai mengikuti latihan yang diberikan Charles Wood. Kieran Barras, saat ini berusia 9 tahun awalnya berjuang di peringkat bawah pada sekolah dasar Southmere ketika Charles memulai klub catur makan siangnya.

Ibu Kieran, Catherine, seorang perawat ruang bersalin berkata, "Kieran sangat berenergi, dengan rentang dari ujung kiri hingga kanan," Catherine bersama suaminya sempat bingung saat Kieran berkata ia baru saja bergabung dengan klub catur. Namun sejak saat itu pula, kedua orang tuanya mengamati dengan bangga saat Kieran beraksi dalam sebuah turnamen, dan si bocah juga menunjukkan peningkatan konsentrasi yang secara drastis meningkatkan prestasi di sekolah pula.

Kini anak yang dulu sulit untuk diam, dapat tahan duduk berjam-jam untuk merencanakan langkah-langkahnya, demikian tutur sang ibu. Kieran tersenyum saat ia menjelaskan mengapa ia mencintai catur. "Permainan itu sangat mengasyikkan dan membuat saya menjadi lebih cerdas. Saya kini di peringkat atas untuk bidang apapun,". Bagi anak anda yang memiliki cerita mirip Keiran, tak ada salahnya mulai mengajarinya bermain catur. Lagipula olahraga ini murah meriah dan dapat dilakukan di rumah dengan pengawasan orang tua/



Sumber : republika.co.id, Senin, 23 Februari 2009 pukul 15:02:00

Top 10 Popular Posts